Awan berarak lekas
Membuat hati terkuak tak berbekas
Berdegup jantung bergelora
Memaksa diri memanggil yg tak berupa
Jika ku biarkan parau ini memecahkan bumi
Deras derai airmata ibu yang tak ku ingini
Telah lalu masa menghitung semua terasa mimpi
Ketika engkau pergi tak seorangpun yang tahu
Seakan lelap kau biarkan kami tetap berjibaku
Diam, pa
Sesal aku diam kala itu
Karena ternyata kau telah pergi selamanya dari pangkuanku
Pilu, pa
Pilu aku menerima waktu
Sendu aku memahami hal itu
Bahwa yatim adalah gelar baruku