Wednesday, June 15, 2016
Hendak bercerita seperti apa pula aku hari ini
Kadang bibir kelu berujar yang tak jelas
Dan seakan desir gemesir yang dilalui adalah mimpi
Padahal alam nyatalah yang merangkulku dengan serta merta
Seperti apa cerita harus dimulai Yang tak ada goresan pedih yang menyayat lalu membuat terdiam
Seperti apapun bentuk pencitraan
Bila kabut di depan mata terlihat jelas berlutut
Memudarkan indra lihat dengan teramat rapat
Entah itu bentuk siasat ataupun skenario sesaat
Kadang pemikiran lama membayangi dengan jutaan pernyataan dan pertanyaan
Jika masa yang terlewati sekian lama tak bermakna,
Maka bagaimana bisa menjalani hari yang sejengkal lagi di hadapi.
Jika hari ini engkau terbiasa untuk menggoreskan luka,
Lalu bagaimana engkau menjaga masa yang akan dirancang setelah ini.
Setiap masalah ada jawabannya,
Setiap tindakan ada tanggungnya,
Maka mari ikhlaskan dengan hati yg tak berpura,
Jika memang itu terbaik nantinya.
Tlah habis cerita sederhana
yang dirancang bersama gelak tawa yang berirama
bila nanti engkau kembali dengan tangan terbuka
maafkan aku yang tak bisa berbalik arah
karena sungguh
aku benar-benar terluka
Terimakasih untuk setiap masa dan bentuk dusta.
Kadang bibir kelu berujar yang tak jelas
Dan seakan desir gemesir yang dilalui adalah mimpi
Padahal alam nyatalah yang merangkulku dengan serta merta
Seperti apa cerita harus dimulai Yang tak ada goresan pedih yang menyayat lalu membuat terdiam
Seperti apapun bentuk pencitraan
Bila kabut di depan mata terlihat jelas berlutut
Memudarkan indra lihat dengan teramat rapat
Entah itu bentuk siasat ataupun skenario sesaat
Kadang pemikiran lama membayangi dengan jutaan pernyataan dan pertanyaan
Jika masa yang terlewati sekian lama tak bermakna,
Maka bagaimana bisa menjalani hari yang sejengkal lagi di hadapi.
Jika hari ini engkau terbiasa untuk menggoreskan luka,
Lalu bagaimana engkau menjaga masa yang akan dirancang setelah ini.
Setiap masalah ada jawabannya,
Setiap tindakan ada tanggungnya,
Maka mari ikhlaskan dengan hati yg tak berpura,
Jika memang itu terbaik nantinya.
Tlah habis cerita sederhana
yang dirancang bersama gelak tawa yang berirama
bila nanti engkau kembali dengan tangan terbuka
maafkan aku yang tak bisa berbalik arah
karena sungguh
aku benar-benar terluka
Terimakasih untuk setiap masa dan bentuk dusta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar