Rasa penyesalan membelenggu pikiran.
kerinduan menjerit di hati memanggil nama.
Oby, MAAF KAN AKU!
Yang tak pernah mengerti hadir mu.
Aku merindukanmu.
Sosok yang tegar bagaikan karang.
Petunjuk hidup bagaikan imam.
Sosok lembut yang bisa membuat ku tenang.
sekarang,, hanya do’a yang bisa ku pahatkan
Alunan dzikir untuk mu
yang bisa ku alunkan di sela kerinduan.
Walau pun berbeda singgasana
tp nama mu kn selalu ada d dalam memori utama.
Kenangan itu kn selalu membekas d jalan yang bernuansa.
Maaf kan aku Bi,
yang selalu bersikap bodoh saat kau ada disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar